Ayo Hijrah Bersama-sama

Sabtu, 05 Juni 2021

Terpaksa Menjadi Dewasa

Terpaksa Menjadi Dewasa

Salam kenal pembaca setia, sudah lama sejak aku memulai menulis di blog ini. Selamat Datang bagi para pengunjung baru. Semoga apa yang kutulis disini bukan hanya tentang diriku dan dirimu, tapi juga membawa kebermanfaatan bagi sesama. Memang, telah banyak yang telah kita lalui selama setahun ini. Entah sedih, senang, kecewa, bangga, semuanya telah terlewati dan menjadikan diri kita di titik ini.

Entah apa tolak ukur dewasa. Ada yang bilang umur 20 tahun sudah dewasa, ada yang bilang jka sudah menikah maka sudah dewasa, dan ada juga yang bilang bahwa jika sudah memiliki pekerjaan maka sudah dewasa.  Menurutku, tidak ada tolak ukur dewasa yang sesungguhnya. Aku yang masih 22 tahun dipaksa untuk menjadi dewasa. Ada banyak hal yang harus aku pertanggungjawabkan di usia ini.

Mungkin di lingkungan kita 22 tahun adalah angka yang cukup matang dan sudah dewasa. Tapi aku belum merasa menjadi dewasa. Jika kembali ke aku yang berumur 17 tahun, aku tidak menemukan perbedaan diriku yang signifikan. Apakah kalian juga merasakan yang sama ?

Di usia 22 tahun, ada yang sudah menikah

Di usia 22 tahun, ada yang sudah memiliki 2 anak

Di usia 22 tahun, ada yang sudah menjadi sarjana

Di usia 22 tahun, ada yang sudah menjadi tulang punggung keluarga

Di usia 22 tahun, ada yang sudah menikmati harta benda yang melimpah

Di usia 22 tahun, ada yang sudah berdiam diri dibawah tanah menunggu hari kiamat

Dimanapun titik kita saat ini, aku merasa bahwa tidak ada saat yang tepat untuk memperbaiki diri selain saat ini dan sekarang juga. Kita tidak akan tau kapan titik terakhir yang kita lalui. Sehingga apapun yang ada di hadapan kalian, semoga kalian melkukannya dengan sungguh-sungguh dan terus mendekatkan diri kepada Tuhan kita. Itulah yang akan menjadikan kita dewasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar